Berita

Berkait cuaca kemarau panjang, ditambahnya bervariasinya jajanan anak dan makin padatnya jadwal kegiatan siswa di sekolah, membuat mereka mangambil jalan pintas dengan jajan sembarangan. Dan membuat mereka tidak lagi memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan higienis makanan yang di konsumsi. Padahal, jajanan anak SMA seperti bakso,siomay, minuman soda dan sebagainya disinyalir banyak mengandung zat pengawet berbahaya seperti pewarna pakaian, formalin. Selain itu, lingkungan kotor, berdebu, dan tidak terjaminya kebersihan alat masak pada jajanan anak sekolah. Padahal mereka sangat membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya gizi buruk sangatlah urgen dilakukan pemeriksaan kriteria makanan yang layak di konsumsi anak-anak. Ada beberapa langkah mencegah meningkatnya konsumsi  jajanan  anak.    
Pertama : sekolah bisa memahamkan anak akan pentingnya pola empat sehat lima sempurna, Dan pihak sekolah juga harus ikut terlibat dalam hal pengawasan jajanan yang di jual di sekitar lingkungan sekolah.                             
Kedua : Orang tua mengedukasi anak lewat pendekatan personal  untuk selalu menjaga makanan yang di konsumsi anak di sekolah. Supaya lebih hemat, orang tua bisa membuat bekal untuk anaknya kesekolah.                                  
Ketiga : Didik anak untuk tidak jajan, kebiasaan jajan pada anak memang susah dihindari. Apalagi bila sejak kecil sudah dibiasakan jajan. Perlu pemahaman kepada anak sejak dini untuk tidak membiasakan  jajan atau beli jajan sembarangan.Orang tua harus selektif kalaupun mau membelikan jajanan anak.
Karena itu, penyedia jajanan seolah, terutama kantin, harus menyediakan makanan bergizi dan menyehatkan. Selain berperan dalam proses tumbuh kembang anak, penyedia jajanan sekolah juga membantu membentuk generasi cerdas dan sehat, dengan memasarkan makanan sehat dan mengandung gizi seimbang
( Nur Muslimah Pratiwi X IPA ² )